Postingan saya yang ke 6 ini akan membahas mengenai contoh reaksi eliminasi pada alkil halida dan alkohol. sebelum kecontohnya yuk flash back mengenai pengertian reaksi eliminasi. telah dijelaskan bahwa reaksi eliminasi pada alkil halida merupakan salah satu reaksi yang melibatkan pelepasan gugus halogen dari alkil halida .
jadi, untuk reaksi eliminasi pada alkil halida saya mengambil reaksi 6-kloro, 6-metil heptana dengan nukleofil nya ion hidroksida
karena reaksinya merupakan reaksi E2 jadi tidak terdapat tahap lambat
selanjutnya contoh reaksi eliminasi pada alkohol. Alkohol yang mengalami reaksi eliminasi akan menghasilkan suatu alkena. saya disini mengambil reaksi 3 heksanol dengan katalisnya asam kuat yaitu asam sulfat.
jadi kedua contoh di atas merupakan contoh reaksi eliminasi pada alkil halida dan alkohol. dari contoh tersebut saya mendapat permasalahan yang belum mendapat solusi
permasalahan
1. di dalam reaksi eliminasi alkohol pada tahap deprotonasi apakah pembentukan alkena bisa terjadi pada atom C nomor 2 ?
2. pada reaksi E2 pada umumnya bisa terjadi pada halida tersier dan sekunder, jelaskan menurut pendapat anda jika E2 berlangung di halida tersier dan sekunder nukleofilnya harus bersifat seperti apa?
3. pada reaksi eliminasi alkohol mengapa asam kuat seperti asam sulfat dapat digunakan sebagai katalisator dan mempengaruhi jalannya reaksi?
4. bagaimana pengaruh aturan zaitsev pada hasil eliminasi?
saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3
BalasHapusKarena gugus hidroksil (-OH) adalah gugus lepas
yang buruk, pemberian katalis asam Brønsted sering kali membantu protonasi gugus hidroksil, menjadikannya gugus lepas
yang baik, -OH2
+. Agen dehidrasi yang umum meliputi asam sulfat pekat, asam fosfat pekat, aluminium oksida panas,
keramik panas.
Asam sulfat pekat akan menimbulkan banyak reaksi sampingan. Katalis ini tidak hanya bersifat asam, tetapi juga
merupakan agen pengoksidasi kuat. Katalis ini mengoksidasi beberapa alkohol menjadi karbon dioksida dan disaat
yang sama tereduksi dengan sendirinya menjadi sulfur oksida. Kedua gas ini (karbon dioksida dan sulfur oksida)
harus dikeluarkan dari alkena. Etanol dipanaskan bersama dengan asam sulfat pekat berlebih pada suhu 170°C.
Untuk mengeluarkan karbon dioksida dan sulfur oksida, gas-gas yang dihasilkan tersebut dilewatkan ke dalam
larutan natrium hidroksida untuk menghilangkan karbondioksida dan sulfur dioksida yang dihasilkan dari reaksireaksi
sampingan
Saya kan menjawab permasalahan yang ke-1
BalasHapusDi dalam pembentukan reaksi eliminasi yang membentuk suatu alkena bisa terjadi pada atom c nomor dua, dimana dari hasil reaksi tersebut dapat terjadi dua hasil rraksi yaitu produk mayor dan produk minor. Produk mayor dan minor ini dijelaskan oleh aturan zeitstev dimana zeitstev mengatakan bahwa Alkena terbentuk dengan jumlah lebih besar pada salah satu yang sesuai dengan lepasnya hidrogen di β-carbon yang memiliki jumlah substituen hidrogen lebih sedikit artinya adalah produk mayor alkena akan berada pada β-carbon yang substituen hidrogennya lebih sedikit, dan sebaliknya pada produk minor.
baiklah, saya akan mencoba menjawab pertanyaan ke-2, menurut literatur yang saya baca, bahwasannya reaksi eliminasi 2 (E2) terjadi pada alkil halida primer dan sekunder, sedangkan reaksi eliminasi 1 (E1) terjadi pada alkil halida tersier. pada reaksi eliminasi 2 (E2) nukleofil yang digunakan adalah basa kuat hal ini dikarenakan basa kuat dapat menarik hidrogen hidrogen asam dengan kuat dan mengambil proton (hidrogen) dari atom karbon yang bersebelahan dengan karbon pembawa gugus pergi.sekian jawaban dari saya :)
BalasHapussaya akan mencoba menjawab nomor 4
BalasHapusAturan Zeitsev merupakan suatu aturan empiris untuk menentukan produk alkena mana yang lebih disukai dari suatu reaksi eliminasi.Zeitsev mengemukakan bahwa
'Alkena terbentuk dengan jumlah lebih besar pada salah satu yang sesuai dengan lepasnya hidrogen di Beta-carbon yang memiliki jumlah substituen hidrogen lebih sedikit " artinya dalah produk mayor alkena akan berada pada beta-carbon yang substituen hidrogennya lebih sedikit