Welcome back, baiklah untuk postingan
saya yang ke 6 ini saya akan membahas mengenai senyawa organologam, sebelum
memasuki materi tersebut tentu kita harus
mengetahui konsepnya terlebih dahulu dan berbagai macam sifat sifatnya serta
pengertiannya itu sendiri.
Senyawa Organometalik merupakan salah satu senyawa yang mengandung
adanya ikatan karbon dengan suatu logam
, dimana logam ini langsung terikat pada atom C sehingga atom C bermuatan negatif atau sering kita sebut
dengan istilah karbanion.
Contohnya
CH3-CH2-CH2-CH2-Li
Senyawa
organologam juga dapat diartikan sebagai senyawa yang terdapat satu atom karbon dari gugus organik yang berikatan
langsung dengan logam. organologam terkandung didalamnya yaitu berikatan dengan
suatu karbon dengan fosfor, silikon
arsen, dan boron. Dari bentuk ikatan
pada senyawa organologam, senyawa ini dapat dikatakan sebagai jembatan antara
kimia organik dan anorganik.
Senyawa organologam
mempunyai sifat terdapatnya logam pusat yang
terkoordinasi oleh logam organic dan umumnya senyawa logam memiliki atom karbon
yang memiliki sifat lebih elektronegatif daripada logam. Senyawa komplek logam
(biasanya logam-logam transisi) merupakan senyawa yang memiliki satu atau lebih
ikatan logam-karbon. Senyawa organologam terdiri dari atom pusat dan ligan.
jenis-jenis
ikatan yang terbentuk pada senyawaan organologam:
1. Senyawaan
ionik dari logam elektropositif
Senyawa yang
bersifat ionik, tidak larut dalam pelarut organik, dan sangat reaktif terhadap
udara dan air.
2. Seyawaan
yang memiliki ikatan -σ (sigma)
Senyawaan
organologam yang memiliki sisa organik terikat pada suatu atom logam
dengan suatu ikatan ikatan kovalen yang terbentuk oleh logam dengan
keelektropositifan yang relatif lebih rendah.
3. Senyawaan
yang terikat secara nonklasik
Reaksi
senyawa organologam
1. Insert reaction (reaksi
penyisipan)
Reaksi organologam yang
dapat menyisipkan suatu molekul kedalam suatu senyawa organologam. Molekul yang
menyisip kedalam senyawa organologam dapat bertindak sebagai 1,1
insertion dan 1,2 insertion, kedua hal ini merupakan suatu
acuan bagaimana molekul ini menyisipkan dirinya diantara logam dan ligan .
2. Carbonyl Insertion (reaski
penyisipan karbonil)
Reaksi penyisipan karbonil merupakan proses
penyisipan suatu molekul, molekul disini merupakan molekul karbonil yang
menyisip kedalam senyawa organologam.
3. Hydrid
elimination (reaksi eliminasi hidrasi)
Reaksi eliminasi hidrasi merupakan suatu reaksi
transfer sebuh atom H pada suatu ligan alkil ke logam. Reaksi eliminasiini akan
memeberikan efek peningkatan bilangan oksidasi dan bilangan koordinasi dari
logam.
4.
Abstraction Reaction
Reaksi abstraksi merupakan reaksi ligan yang
posisinya tidak akan merubah bilangan kordinasi
Reaksi pembentukan Senyawa
Organologam
1.
Reaksi logam langsung
2.
Penggunaan zat pengalkilasi
3.
Interaksi
hidrida logam atau nonlogam dengan alkena atau alkuna
4.
Reaksi oksidasi Adisi
Reaksi Inseri
Salah
satu reaksi orgnologam
Reagensia (pereaksi) Grignard adalah produk
reaksi radikal bebas antara logam magnesium dan suatu senyawa organologam dalam
suatu pelarut eter. Reaktifitas Reagensia Grignard Dalam kebanyakan senyawa
organik. Karbon tidak mengemban muatan
parsial apapun atau mengemban muatan positif parsial. Dalam suasana
reagensia Grignard karbon terikat pada suatu unsur elektropositif, dan karena
itu mengemban suatu parsial negatif.
Permasalahan
1.
Mengapa
dalam reaksi Grignard pelarut yang digunakan harus eter?
2. Mengapa senyawaan ionik dari logam
elektropositif bersifat sangat reaktif terhadap udara dan air?
3. Dalam reaksi penyisipan karbonil, bagaimana
proses
molekul karbonil yang menyisip kedalam senyawa organologam?
Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2. Senyawaan organo dari logam yang relatif sangat elektropositif umumnya bersifat ionik, tidak larut dalam pelarut organik, dan sangat reaktif terhadap udara dan air. Senyawa ini terbentuk bila suatu radikal pada logam terikat pada logam dengan keelektropositifan yang sangat tinggi, misalnya logam alkali atau alkali tanah. Kestabilan dan kereaktifan senyawaan ionik ditentukan dalam satu bagian oleh kestabilan ion karbon. Garam logam ion-ion karbon yang kestabilannya diperkuat oleh delokalisasi elektron lebih stabil walaupun masih relatif reaktif.
BalasHapussaya akan mencoba menjawab permasalahan yang pertama, dikarenakan Ada beberapa syarat ideal dari suatu pelarut menurut versi Ernest Guenther :
BalasHapus1. Pelarut harus dapat melarutkan semua zat wangi bunga dengan cepat dan sempurna, dan sedikit mungkin melarutkan bahan seperti lilin, pigmen, senyawa albumin, dengan kata lain pelarut bersifat selektif.
2. Harus memiliki titik didih cukup rendah, agar dapat di uapkan pada saat suhu rendah, namun juga jangan terlalu rendah, karena ditakutkan pada suhu ruanganakan kehilangan sebagian besar pelarut.
3. Pelarut tidak boleh larut dalam air.
4. Pelarut harus bersifat inert, sehingga tidak bereaksi dengan komponen minyak bunga.
5. Harga serendah mungkin dan tidak mudah terbakar.
Namun tidak ada pelarut mutlak yang sesuai dengan syarat diatas, sehingga kita dapat saja memilih pelarut yang lebih mendekati beberapa sifat diatas. Eter memiliki sifat-sifat yang mendekati syarat suatu pelarut diatas yaitu:
1) Titik didih rendah sehingga mudah menguap
2) Sulit larut dalam air, karena kepolarannya rendah
3) Eter sukar bereaksi, kecuali dengan asam halida kuat (HI dan H Br)
itulah sebabnya mengapa senyawa eter dapat digunakan sebagai pelarut dalam reaksi grignard.
Saya akan menjawab pertanyaan nomor 3 Mekanisme reaksi dari penyisipan karbonil diusulkan ada tiga, yaitu penyisipan secara langsung, migrasi karbonil, dan migrasi alkil. Dari ketiga usulan mekanisme reaksi ini, dilakukan pengujian melalui eksperimental. Hasilnya mekanisme penyisipan karbonil yang diterima atau sesuai hasil pengujian adalah migrasi alkil. Jadi alkil bermigrasi dan terikat pada karbonil, tempat yang ditinggalkan alkil tadi ditempati karbonil dari luar.
BalasHapus