Reaksi eliminasi
Berbicara
mengenai reaksi eliminasi jelas bukan hal yang asing lagi bagi mahasiswi
pendidkan kimia, karena pada dasarnya reaksi eliminasi merupakan salah satu
reaksi dasar yang terdapat dalam reaksi-reaksi organic. Maka dari itu sebagai
tentu sebelum memasuki atau mempelajari reaksi yang baru kita harus mempunyai
dasarnya terlebih dahulu. Baiklah pada postingan kedua ini saya akan mengulas
mengenai rekasi eliminasi pada alkil halide dan alcohol.
Reaksi
eliminasi adalah kebalikannya dari reaksi adisi, apabila reaksi adisi terjadi
dari suatu molekul dengan ikatan rangkap
dan berubah menjadi ikatan tunggal. Pada reaksi eliminasi terjadi reaksi dari
ikatan tunggal yang nantinya akan berubah menjadi ikatan rangkap karena adanya
penghilangan beberapa atom/gugus atom, atau umumnya dapat disebut juga
penghilangan beberapa atom yang terjadi pada suatu senyawa. Contoh reaksinya:
CH3-CH2-CH2-CH2-CH-CH3 H2SO4 Pekat CH3-CH2-CH2-CH2-CH=CH3
+ H20
OH
Reaksi
eliminasi pada alkil halide merupakan salah satu reaksi yang melibatkan
pelepasan gugus halogen dari alkil halide. Sebagai contoh apabila NaOH
dilarutkan di dalam etanol lalu direaksikan dengan alkil halide, maka alkena
akan terbentuk seperti reaksi berikut:
CH3-CH2Br → CH2=CH2 + H2O +Br-
Pada
reaksi eliminasi alkil halide , ion OH- bertindak sebagai basa yang
akan bergabung dengan atom H dari alkil halide yang membentuk H2O. kemudian
ikatan antara atom karbon dan halogen terputus sehingga ion dan Br dieliminasi
dari molekul alkil halide.
Reaksi Eliminasi: Mekanisme E2 dan E1
Apabila sebuah alkil halida memiliki sebuah atom
hidrogen pada atom karbon yang letaknya berdampingann dengan suatu karbon
pembawa halogen maka akan bereaksi dengan nukleofil,
nukleofil bertindak sebagai basa dan mengambil proton (hidrogen) sehingga terdapat dua kemungkinan
reaksi yang bersaing, yaitu substitusi dan eliminasi.
Seperti di lihat pada reaksi substitusi,
nukleofil menggantikan halogen . lain halnya pada reaksi
eliminasi halogen X dan hidrogen dari atom karbon yang berdampingan
dieliminasi dan ikatan baru (ikatanĪ) terbentuk di antara karbon karbon yang
pada mulanya membawa X dan H. Reaksi elimanasi juga mempunyai
dua mekanisme
1. mekanisme E2
2.mekanisme E1.
1. mekanisme E2
2.mekanisme E1.
Mekanisme Eliminasi E-2
Mekanisme pada Eliminasi E2
merupakan salah satu reaksi eliminasi biomolekuler. Pada reaksi E2 terdiri dari
satu langkah mekanisme dimanamana ikatan karbon-hidrogen dan karbon-halogen akan
terputus membentuk suatu ikatan rangkap C=C. Pada reaksi ini tidak melalui
pembetukan karbokation sebagai zat perantara. Reaksi E2 ini pada umumnya dapat
dilakukan oleh alkil halida primer dan sekunder. Reaksi eliminasi E2 secara khusus menggunakan basa kuat untuk
menarik hidrogen asam dengan kuat.
Basa (Z) menyerang atom H
dan mulai mengikat H dan pada saat yang sama ikatan rangkap dua terbentuk, dan
ketika itu pula gugus halide mulai melepaskan diri. Alkena akan terbentuk
ketika ikatan C-H putus sempurna dan gugus X terlepas dari C-X dengan membawa
pasangan electron.
Meknisme eliminasi E-1
Pada reaksi eliminasi tidak
hanya terjadi pada E-2 saja melainkan terjadi juga pada eliminasi E1 dimana E-1
merupakan reaksi eliminasi unimolekuler. E1 terdiri dari dua langkah mekanisme
yaitu ionisasi dan deprotonasi. Reaksi E1 merupakan sebuah reaksi eliminasi
dua langkah dimana langkah pertama terjadi pemisahan gugus pergi yang menghasilkan senyawa antara karbokation dan langkah kedua meliputi
pengeluaran proton oleh suatu basa dan pembentukan ikatan rangkap. Pada umumnya
reaksi E1 terjadi pada alkil halida tersier.
Reaktivitas E1 dan E2
1.
Alkil halide primer
Eliminasi E2 berlangsung bila menggunakan basa kuat seperti
butoksida
2.
Alkil halide sekunder
Jika memakai basah kuat seperti CH3CH2O-
, OH-, NH2- hasil reaksinya adalah E2 lebih
dominan
3.
Alkil halide tersier
Eliminasi E2 berlangsung bila menggunakan basa OH atau etoksi
(RO-)
Reaksi eliminasi alkohol
Telah dijelaskan diuraian
atas bahwa Eliminasi merupakan reaksi
pembentukan ikatan rangkap dari ikatan tunggal. Alkohol yang mengalami reaksi
eliminasi akan menghasilkan suatu alkena. Saat ditambahkan air brom, larutan
tetap berwarna bening. Hal ini menandakan terbentuknya ikatan rangkap. Jika
ditambahkan air brom terus menerus, maka larutan akan menjadi jenuh. Sehingga
larutan berubah menjadi kemerahan, karena air brom akan memutuskan ikatan
rangkap dan bereaksi dengan sesamanya. Dalam percobaan ini H2SO4berfungsi
sebagai katalisator dan oksidator. Saat terjadi reaksi eliminasi gugus OH-
akan putus dan membentuk air. Berikut mekanisme reaksinya:
→ CH3-CH2-CH2-CH2-OH CH3-CH2-CH2=CH2
+H2O
Jadi untuk memutuskan ikatan
rangkap tersebut digunakan air brom atau klor. Maka semakin banyak cabang
rantainya, maka semakin besar pula halangan steriknya atau semakin susah
memutuskannya. Reaksi eliminasi alcohol akan menghasilkan alkena,atau umumnya
disebut sebagai reaksi dehidrasi , dan umumnya katalis yang digunakan adalah asam
sulfat.
Permasalahan
1. Mengapa pada mekanisme E-2 tidak
melalui pembetukan karbokation sebagai zat perantara, apa yang melatarbelakangi
hal tersebut?
2. Mengapa pada penggunaan
nukleofil basa kuat seperti CH3CH2O- reaksinya akan
menghasilkan E-2 lebih dominan?
3. Pada reaksi eliminasi
alcohol umumnya menggunakan katalis asam kuat seperti asamsulfat pekat, apa
yang terjadi jika katalis yang digunakan itu asam sulfat encer?
baiklah saudari lu'luul , saya akan membantu menjawab permasalahan anda yang permata yaitu mengapa pada mekanisme E2 tidak melalui pembentukan karbokation sebagai zat perantara. Seperti yang telah kita pelajari bahwa reaksi E2 yaitu disebut bimolekular arti kata bi disini yaitu dimana dua molekul bereaksi pada waktu yang sama dan tidak ada reaksi pertengahan ( pembentukan karbokation ) dan berjalan dalam satu tahapan saja karena reaksi berlangsung cepat dipengaruhi oleh konsentrasi substrat dan basa kuatnya .
BalasHapusjadi yang melatar belakanginya ada beberapa faktor yaitu Basa kuat yang direaksikan karena mampu menarik langsung " hidrogen asam " dengan kuat , temperatur ( pada temperatur tinggi 100oC misalnya E2 lebih mudah terjadi ) , reaksi berjalan dalam satu waktu saja .
terimakasih , mohon maaf bila ada kekeliruan .
Baiklah saudari uul saya akan mencoba menjawab permasalahan anda nomer 2 yaitu mengapa pada penggunaan nukleofil basa kuat seperti CH3CH2O- reaksinya akan menghasilkan E-2 lebih dominan?
BalasHapusReaksi eliminasi alkil halida dapat terjadi jika direaksikan dengan suatu basa kuat. Apabola reaksinya menyukai alkil halida sekunder terdapat dua kemungkinan apabila digunakan basa lemah dengan pelarut tak berproton maka akan menghasilkan reaksi sn 2, dan jika digunakan nuklofil ch3ch2o- maka produknya adalah E1 . Akibatnya adalah molekul alkil halida kehilangan satu atom H dan halidanya, namun tidak digantikan oleh gugus penyerang. Oleh karena yang dibuang adalah H dan X(halida), reaksi eliminasi halida sering juga disebut reaksi dehidrohalogenasi (reaksi penghilangan hidrogen dan halogen).
Baiklah saudari uul saya akan mencoba menjawab permasalahan anda yang ketiga yaitu Pada reaksi eliminasi alcohol umumnya menggunakan katalis asam kuat seperti asamsulfat pekat, apa yang terjadi jika katalis yang digunakan itu asam sulfat encer?
BalasHapusKarena apabila menggunakan asam sulfat encer akan terjadi oksidasi alkohol sehingga reaksi elimansi pada alkohol tidak berlangsung. Seperti diketahui bahwa
Apabila alkohol dipanaskan bersama asam sulfat pekat akan mengalami dehidrasi (melepas molekul air) membentuk eter atau alkena. Namun apabila digunakan asam sulfat encer maka produk yang dihasilkan adalah aldehid dan keton.